Banjir kepiluan yang berladung di dalam hati tiada siapa yang rasa lemasnya melainkan dia... Namun dia rela menyimpan semuanya di dalam hati... tega membiarkan diri luka sendiri. Tapi sampai bila harus disimpan lemas luka hatinya?
Dia jauh di negara orang... lantaran ada yang sudi memberi dahan untuk berpaut, perlukah ditolak? Atau dia masih menanti rendangnya pohon memayungi tatkala turunnya salji atau terus menanti panasnya bahang asmara utk memanaskan dinginnya sekeping hati yang telah lama mati.
0 comments:
Post a Comment